Desa BANCANG

Pada hari Rabu, 18 September pukul 19.30, Tim Penyusun RKPDes melaksanakan musyawarah dusun penggalian usulan/gagasan untuk di usulkan dalam musrenbangdes mendatang yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2024. Kegiatan bertempat di rumah Bapak Jumirin Rt 03 rw 01, dan dilaksanakan

Kegiatan Posyandu di Desa Bancang dilaksanakan 3 kali dalam satu bulan. Pada tanggal 11, 13 dan 18 setiap bulannya.  Pada tanggal 11 Posyandu Waluyo Jati 1, pada tanggal 13 Posyandu Waluyo jati 2, pada tanggal 18 posyandu Waluyo Jati 3.  Setiap Posyandu memiliki kader-kader yang kompak, rajin,

Pada Hari ini, Rabu, 17 Juli 2024 PKK Desa Bancang Telah melaksanakan Rapat koordinasi bersama seluruh kader PKK Desa Bancang yang bertempat di Balai Desa Bancang. Acara Rapat Rutin dibuka oleh Ketua TP.PKK Desa Bancang. Kegiatan Rapat rutin dirangkaikan dengan Arisan PKK Desa Bancang. Kegiatan ini rutin

Tahun 2024 ini Desa Bancang mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) yang digunakan untuk pembangunan Rumah Tidak layak Huni. Jumlah penerimanya ada 10 orang. Yang masing-masing akan mendapatkan bantuan dukungan RTLH sebesar 20 juta rupiah.  Adapun

Pembangunan Paving RT 05 Rw 01 Desa Bancang telah dimulai. Dengan anggaran Dana Desa sebesar Rp.30.000.000,-. 

Pemerintah Desa Bancang, Tahun 2019 memberikan bantuan kepada masyarakat RTLH (Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni). Anggaran diperoleh dari Dana Desa sebesar 100.000.000 yang akan menghasilkan 10 unit rumah. Dan 30.000.000 dari Bantuan Propinsi Jawa Tengah yang akan digunakan untuk merenovasi 3 unit rumah. Anggaran

Cara mengurangi sampah plastik adalah salah satu metode yang penting diketahui manusia di era modern. Penelitian mengungkapkan bahwa ada jutaan ton plastik mengambang di lautan setiap tahunnya. Hal tersebut jelas berdampak pada pencemaran air, mengancam kehidupan binatang dan alam, serta akan membawa

Sejarah telah mencatat bahwa Pulau Lombok pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Karang Asem Bali yang berkedudukan di Cakranegara dengan seorang raja bernama Anak Agung Gde Jelantik. Berakhirnya kekuasaan Kerajaan Karang Asem Bali di Pulau Lombok setelah datangnya Belanda pada Tahun 1891, dimana